Minggu, 03 Oktober 2021

BEKERJA KERAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian Kerja Keras Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan menurut Islam kerja keras adalah bekerja atau bersungguh - sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan doa dan berserah diri kepada Allah SWT. Dalil mengenai bekerja keras : وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. ( Q.S. At - Taubah [9] : 105 ) Artinya : Dari al-Miqdam Radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidaklah seorang (hamba) memakan makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangannya (sendiri), dan sungguh Nabi Dawud ‘alaihissalam makan dari hasil usaha tangannya (sendiri)” ( HR Bukhari ). Perilaku yang mencerminkan bekerja keras : • Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu agar meraih hasil yang maksimal. • Menjalankan sebaik-baiknya tugas yang menjadi tanggung jawabnya. • Mengerjakan suatu tugas selalu tepat waktu. Hikmah bekerja keras dan tanggung jawab: • Mengembangkan kemampuan diri, baik bakat, minat ataupun hal lain. • Membentuk diri yang bertanggung jawab dan disiplin. • Mengangkat derajat dan martabat. • Meningkatkan taraf hidup. • Mendapat pahala dari Allah SW • Semua perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT. Pengertian Tanggung Jawab Pengertian tanggung jawab dalam kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Jadi segala perbuatan yang dilakukan harus diperhitungkan dan memiliki dampak, baik itu positif maupun negatif. Dalil Tanggung Jawab Allah SWT berfirman; إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً "Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS.17.36)

Minggu, 29 Agustus 2021

Materi Berpikir Kritis dan Sikap Demokratis

 


Q.S. Ali Imran/3: 190-191



Artinya: “Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-‘Imran: 190-191)

 

Hadis

Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dansuka beramal untuk kehidupannya setelah mati. sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan harapan kosong”. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata:Hadis Hasan).

 Asbabun Nuzul

At-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abas r.a.,bahwa orang-orang Quraisy mendatangi kaum Yahudi dan bertanya,”Bukti-bukti kebenaran apakah yang dibawa Musa kepadamu?” Dijawab, “Tongkatnya dan tangannya yang putih bersinar bagi yang memandangnya”. Kemudian mereka mendatangi kaum Nasrani dan menanyakan,“Bagaimana halnya dengan Isa?” Dijawab, “Isa menyembuhkan mata yang buta sejak lahir dan penyakit sopak serta menghidupkan orang yang sudah mati.” Selanjutnya mereka mendatangi Rasulullah saw. dan berkata, “Mintalah dari Tuhanmu agar bukit safa itu jadi emas untuk kami.” Maka Nabi berdoa, dan turunlah ayat ini (Q.S.ali 'Imran/3:190-191), mengajak mereka memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya, hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan,dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan,binatang-binatang, dan sebagainya.

 

Manfaat Berpikir Kritis:

Adapun manfaat berfikir kritis di antaranya adalah:

1.    Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.;

2.    Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia;

3.    Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. dalam mengembangkan IPTEKS;

4.    Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian);

5.    Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam;

6.    Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain,baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta;

7.    Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan;

8.    Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner;

9.    Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk kehidupan di akhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan /meninggalkan kemaksiatan.

 

Sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan berpikir kritis berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadis di atas ialah:

1.    Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal sehat;

2.    Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi manusia;

3.    Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Qur'an secara lebih mendalam bersama para pakar di bidang masing-masing;

4.    Menjadikan ayat-ayat al-Qur'an sebagai inpirasi dalam melakukan penelitianpenelitian ilmiah untuk mengungkap misteri penciptaan alam;

Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK;


Sikap Demokratis


QS Ali Imraan: 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (١٥٩)

Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159

 

Asbabunnuzul

Sebab-sebab turunnya ayat 159 surat Ali-Imran ini kepada Nabi Muhammad saw. ebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abas r.a., Ibnu Abas r.a. menjelaskan bahwasanya setelah  terjadi perang Badar Rasulullah mengadakan musyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab r.a. untuk meminta pendapat mereka tentang para tawanan perang Badar. Abu Bakar r.a. berpendapat, mereka sebaiknya dikembalikan kepada keluarga mereka dan keluarga mereka membayar tebusan. Namun Umar bin Khatab r.a. berpendapat,mereka sebaiknya dibunuh dan yang diperintah membunuh adalah keluarga mereka. Rasulullah saw. kesulitan dalammemutuskan, kemudian turun ayat 159 surat Ali-Imran ini sebagai dukungan atas pendapat Abu Bakar r.a

 

Hadis

“Dari Abu Hurairah, ia berkata, Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih sering bermusyawarah dengan para sahabat dari pada Rasulullah saw.” . [HR.at-Tirmizi].

 Dalam kehidupan bermasyarakat, musyawarah menjadi sangat penting karena:

1         Permasalahan yang sulit menjadi mudah setelah dipecahkan oleh

2         orang banyak lebih-lebih kalau yang membahas orang yang ahli.

3         Akan terjadi kesepahaman dalam bertindak.

4         Menghindari prasangka yang negatif, terutama masalah yang ada hubungannya dengan orang banyak

5         Melatih diri menerima saran dan kritik dari orang lain

6         Berlatih menghargai pendapat orang lain.

Perilaku demokratis yang harus dibiasakan sebagai implementasi dari ayat dan hadis yang telah dibahas antara lain sebagai berikut:

1      Bersikap lemah lembut jika hendak menyampaikan pendapat (tidak berkata kasar ataupun bersikap keras kepala);

2         Menghargai pendapat orang lain;

3         Berlapang dada untuk saling memaafkan;

4         Memohonkan ampun untuk saudara-saudara yang bersalah;

5         Menerima keputusan bersama (hasil musyawarah) dengan ikhlas;


Untuk Lebih Detailnya silahkan Download Modul Berikut !

BEKERJA KERAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian Kerja Keras Kerja keras adalah berusaha atau berjuang dengan keras atau bersungguh - sungguh dalam mengerjakan sesuatu untuk menc...